Universitas Nusa Nipa Indonesia Gelar Tes Beasiswa Yayasan Khouw Kalbe Tahun 2023

Universitas Nusa Nipa Indonesia Gelar Tes Beasiswa Yayasan Khouw Kalbe Tahun 2023

Universitas Nusa Nipa Indonesia mengadakan tes calon Potensi Akademik bagi penerima beasiswa Yayasan Khouw Kalbe yang digelar di ruangan Computer Based Test (CBT) Unipa, Sabtu, 17 Juni 2023. Test Potensi Akademik ini diikuti oleh 32 mahasiswi Universitas Nusa Nipa yang lulus seleksi administrasi untuk meraih beasiswa yang akan diberikan oleh Yayasan Khouw Kalbe.

Peserta beasiswa berikut terdiri dari beraneka program studi di Universitas Nusa Nipa Indonesia. Pada Test Potensi Akademik berikut langsung di bawah koordinasi Wakil Rektor I Unipa, Dr. Gery Gobang, S.Fil, M.A. Nantinya ke-32 peserta berikut akan melanjutkan bersama dengan test wawancara. Tes itu dikehendaki sanggup mengukur kapabilitas dan pengetahuan para calon penerima beasiswa.

Beasiswa Yayasan Khouw Kalbe berikut merupakan keliru satu program pendidikan khusus bertujuan membuat para wanita Indonesia yang inginkan jalankan pembaharuan dan perubahan di area asalnya. Wakil Rektor I Unipa yang akrab disapa Dr. Gery Gobang, mengharapkan program ini sanggup menginspirasi mahasiswi lainnya untuk memunculkan impuls giat studi didalam meraih cita-cita. “Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur butuh generasi yang berprestasi menjadi pemimpin era depan khususnya perempuan, jangan lewatkan peluang yang ada. Teruslah studi untuk meraih cita-cita,” kata Dr. Gery Gobang itu.

Saat ini Unipa tengah menyelenggarakan beraneka skema beasiswa layaknya Beasiswa KIP Kuliah, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Beasiswa Pemkab Sikka, Beasiswa UKT, Beasiswa Gubernur Provinsi NTT dan yang tengah berjalan seleksi untuk Beasiswa DJITU dari Yayasan Khouw Kalbe.

Diketahui Yayasan Khouw Kalbe merupakan organisasi filantropi yang memfokuskan diri pada peningkatan kesejahteraan perempuan lewat pendidikan. Bagi mereka, pendidikan mempunyai kapabilitas transformatif yang sanggup merubah kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan. Yayasan ini bermimpi inginkan memberikan perempuan peluang lewat program beasiswa pendidikan dan juga pengembangan kapasitas dan pembawaan bagi perempuan di pelosok Indonesia.

Peneliti Universitas Jember Giat Lakukan Riset Rekayasa Genetika Bidang Kesehatan

Peneliti Universitas Jember giat jalankan riset di bidang bioteknologi khususnya rekayasa genetika untuk penerapan di bidang kesehatan. Secara berkala, kemajuan penelitian ini dipresentasikan dan didiskusikan lewat beraneka kesibukan yang dimotori oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Seperti yang dilakukan oleh dua grup riset, yang meneliti mengenai pengobatan memanfaatkan antibiotika pada penyakit gigi dan juga mulut, dan penelitian mengenai nyamuk malaria.

Koordinator Oral Inflamation plus Drug Development Research Group, Dessy Rahmawati menyebutkan grup risetnya tengah jalankan penelitian terkait bersama dengan pengobatan memanfaatkan antibiotika pada tanda-tanda inflamasi pada mulut akibat penyakit infeksi gusi. Inflamasi sanggup berwujud situasi panas, bengkak dan merah pada gusi yang membuat nyeri. Penyakit infeksi gusi sanggup membuat rusaknya pada gusi, tulang rahang, dan jaringan lunak di lebih kurang gusi. Kondisi ini merupakan keliru satu komplikasi dari radang gusi.

Menurut dosen di Fakultas Kedokteran Gigi ini, kebanyakan radang gusi diobati bersama dengan dukungan antibiotika sebagai pain killer. Namun dukungan antibiotika berlebihan apalagi didalam jangka selagi panjang berpotensi mengundang banyak variasi efek samping. Efek samping berikut layaknya layaknya mual, diare, mengundang reaksi alergi, sampai infeksi jamur.

“Dengan bioteknologi khususnya rekayasa genetika maka kami sanggup memanfaatkan pemikiran ekspresi gen yang digunakan untuk mengidentifikasi DNA. Sehingga kami sanggup jelas secara pas bagian mana dari gusi yang tengah mengalami peradangan atau inflamasi. Dengan begitu kami sanggup menentukan takaran antibiotika yang pas supaya meminimalkan efek samping dukungan antibiotika,” jelas Dessy Rahmawati selagi dihubungi hari Selasa (13/6).

Penelitian ini telah sampai pada hasil purwarupa (prototype) dan step preklinis yang dilakukan pada tikus dan juga telah menghasilkan luaran berwujud enam terbitan artikel pada jurnal terindeks Scopus, dan juga dua buah buku cetak dan hak cipta flipchart. Selain jalankan penelitian, Dessy Rahmawati dan tim terhitung jalankan program pengabdian masyarakat bersama dengan langkah mengedukasi ibu hamil untuk lebih berhati-hati didalam penggunaan antibiotik serasi bersama dengan visi dan misi penelitiannya untuk meningkatkan penggunaan obat yang lebih biokompatibel tanpa efek samping.

Penelitian sesudah itu dilakukan oleh Kartika Senjarini bersama dengan tim. Kali ini nyamuk sebagai obyek penelitiannya. Seperti diketahui biarpun bentuknya kecil, tapi nyamuk adalah keliru satu binatang yang paling mematikan di dunia. Menurut https://imigrasibekasi.com/ dosen di Program Studi Biologi FMIPA ini, sesungguhnya bukan nyamuk itu sendiri yang mematikan tapi penyakit yang dibawa olehnya layaknya malaria dan demam berdarah. Saat ini Kartika Senjarini bersama dengan dua orang koleganya tengah jalankan pengelompokkan pada nyamuk yang dikategorikan sebagai vektor dan bukan vektor memanfaatkan pendekatan kode batang DNA. Pasalnya nyamuk sebagai vektor mempunyai banyak spesies yang kompleks baik secara morfologi maupun fisiologis supaya perlu dilakukan pengkategorian.

About: Forne


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *